Home » Archives for Februari 2013
Modifikasi Yamaha RX-Z Drag Bike
Posted by Unknown
Rabu, 06 Februari 2013
Modifikasi Yamaha RX-Z Drag Bike, Dapat 7,395 Detik
ManiakMotor – Tekun soal riset transfer tenaga ke roda, Yamaha RX-Z ini dikenal di arena trek lurus nasional. Tumpuan kecepatannya dari susunan gigi rasio pada girboks. Rasio ini dengan tepat mereduksi mesin RX-Z yang disuplai karbu diameter gede, kenalpot Thailand dan magnet pengapian special engine.
Setiap
kali turun di Sport Tune-Up s/d 140 cc, RX-Z ini seperti punya jatah
bikin catatan 7,3 detik koma sekian. Baru lalu di Cibinong dapat 7,395
detik. “Korekan mesin saya tidak rumit, ala 2-tak. Tetapi untuk
menggabungkannya dengan hitungan gigi rasio, itu yang butuh riset lama,”
sebut Widodo, mekanik Abirawa DMC Racing (ADR) asal Bekasi, Jabar.
Maklum, setiap kali grafik mesin membaik, susunan pinion rasio juga berubah. Itu berhubugan dengan power untuk menghela perbandingan, agar enam percepatannya tuntas dalam 201 meter. ADR tidak lewat simulasi dynotest, tapi coba-coba terus di depan rumah. Tentu saja saat keadaan lagi sepi, bukan saat rame. Tapi juga bukan balap liar, loh...
Isi gearbox kecuali gigi lima yang masih pakai standar. Itu pun gigi limanya close, bisa menerima umpan dari gigi 4 dan bisa meneruskan ke top gear alias gigi enam. Pokoknya dengan rpm yang bisa menyentuh 13.500, setiap kali ganti gigi, rpm ngaceng terus. Tidak ada matinya, bro. Kendati habis balap mesin tetap harus dimatikan.
Akan
tetapi, Widodo minta hitungan rasio bikinan MCC di kawasan Batu Ampar,
Condet, Jakarta Timur itu, jangan dibuka semua. Nah, portal ini cukup
menghitung sampai gigi tiga. Yakni, gigi satu 13:24, gigi dua 18:26,
gigi tiga 20:24, gigi empat rahasia, gigi lima standar alias 21:20 dan
gigi enam juga rahasia. “Dengan hitungan segitu, mesin nyambung terus
sampai gigi enam,” yakin R. Cholid Teor sang joki yang pernah mengalahkan catatan Honda LS.
MESIN DAN PENGAPIAN
Mesin RX-Z tinggal dioversize
0,100 sudah 140 cc sesuai aturan di kelasnya. Makanya ada kelas
tersebut untuk menampung RX-Z dan RX-King. Trus, dalam korek-mengorek
2-tak, ada istilah kompresi bawah. Itu adalah kompresi pertama (primer).
Yang ini memadatkan celah-celah kosong pada rumah kruk-as (crank-case).
Termasuk di dalamnya menambal celah kosong pada kruk-as. Kabut bahan
bakar lebih padat melewati lubang transfer dan bilas yang pasti telah diporting.
Kecepatan dan akurasi bahan bakar dilayani V-Force 3. Ini katup buluh (reed valve)
modern yang tanpa pembatas bukaannya. Lidah karbonnya sendiri yang
membatasi diri untuk bekerja. Pada 4-tak, alat ini sama dengan tugas
klep.
Kompresi
sulit dihitung karena portal ini meragukan ukuran buretnya. Bisa jadi,
dapat kompresi 5,5:1. “Model lubang buang trapesium yang lebarnya 41 mm,
tinggi 26,5 mm dan hasil buret pada kepala silinder 14 cc dengan squis 15o,” jelas Widodo.
Angka-angka yang disebut Widodo adalah angka yang mengisi penghitungan kompresi. Buret dalam pengukuran kompresi disebut combustion chamber (vc). VC yang harus ada angkanya untuk menambah, membagi kapasitas dan hasilnya kompresi. Sedang tinggi lubang buang pengganti angka stroke atau langkah (s). Ya, sudah...
Dari
zaman ke zaman, kecuali yang pernah dilakukan Benny Djati Utumo soal
pengapian 2-tak yang pakai Vortex program. Selebihnya dengan ilmu
sembarangan, paket pengapian YZ85 paling aman. Sama juga dengan RX-Z ini
atau rata-rata yang digunakan pada mesin 2-tak drag bike.
KARBURATOR DAN KENALPOT
Kenalpot yang
indah itu, bukan buatan Cikupa, tetapi produksi Thailand yang memang
pakar bikin kenalpot 2-tak. Disebut pakar, karena sampai berhenti balap
motor 2-tak, Thailand tidak terkalahkan. Kecuali, 4-tak mereka
ampun-ampunan. Mereknya AHM yang berdesain rapi, las-lasannya apik dan
bahannya cantik.
Data Modifikasi
Motor : Yamaha RX-Z 1994
Sokbreker depan : Honda Nova Sonic
Sokbreker belakang : YSS
Pelek depan : Excel Asia 1.20 – 17 inci
Pelek belakang : Excel Asia 1.40 – 17 inci
Ban depan : Dunlop 50/90-17
Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/90-17
Foot step : variasi
Sumber : http://maniakmotor.com